Bulan Sya’ban yang terletak diantara bulan Rajab dan Ramadhan sering kali dilalaikan oleh banyak orang. Padahal, ada beberapa keutamaan bulan Sya’ban yang semestinya dimanfaatkan dengan baik oleh kaum muslimin.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. (HR. An-Nasa'i. "Hasan" menurut Al-Albani)
Berikut ini Keutamaan Bulan Sya’ban sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits Nabi :
1. Bulan Sya’ban bulan diangkatnya amal manusia
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam kelanjutan hadits di atas:
Berikut ini Keutamaan Bulan Sya’ban sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits Nabi :
1. Bulan Sya’ban bulan diangkatnya amal manusia
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam kelanjutan hadits di atas:
Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. (HR. An-Nasa'i dan Ahmad. "Hasan" menurut Al-Albani)
2. Nisfu Sya’ban
Keutamaan bulan Sya’ban yang kedua adalah pada pertengahannya. Inilah yang dikenal dengan istilah Nisfu Sya'ban. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda mengenai nisfu Sya'ban :
2. Nisfu Sya’ban
Keutamaan bulan Sya’ban yang kedua adalah pada pertengahannya. Inilah yang dikenal dengan istilah Nisfu Sya'ban. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda mengenai nisfu Sya'ban :
Sesungguhnya Allah memeriksa pada setiap malam
nishfu Sya'ban. Lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali yang
berbuat syirik atau yang bertengkar dengan saudaranya. (HR Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Al-Albani)
3. Bulan disunnahkah Puasa Sya’ban
Dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya, Rasulullah paling banyak berpuasa di bulan Sya’ban. Ummul Mukminin Aisyah meriwayatkan kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini:
3. Bulan disunnahkah Puasa Sya’ban
Dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya, Rasulullah paling banyak berpuasa di bulan Sya’ban. Ummul Mukminin Aisyah meriwayatkan kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak
pernah berpuasa sunnah di satu bulan lebih banyak daripada bulan
Sya'ban. Sungguh, beliau berpuasa penuh pada bulan Sya'ban. (HR. Bukhari)
Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan dalam Fathul Bari bahwa dalam ungkapan bahasa Arab, seseorang bisa mengatakan "berpuasa sebulan penuh" padahal yang dimaksud adalah "berpuasa pada sebagian besar hari di bulan itu".
Sebenarnya, keutamaan bulan Sya’ban yang ketiga ini sangat terkait dengan keutamaan yang pertama. Yakni karena bulan Sya’ban merupakan bulan diangkatnya amal, Rasulullah ingin ketika amal beliau diangkat, beliau dalam keadaan berpuasa.
Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan dalam Fathul Bari bahwa dalam ungkapan bahasa Arab, seseorang bisa mengatakan "berpuasa sebulan penuh" padahal yang dimaksud adalah "berpuasa pada sebagian besar hari di bulan itu".
Sebenarnya, keutamaan bulan Sya’ban yang ketiga ini sangat terkait dengan keutamaan yang pertama. Yakni karena bulan Sya’ban merupakan bulan diangkatnya amal, Rasulullah ingin ketika amal beliau diangkat, beliau dalam keadaan berpuasa.
Usamah bin Zaid berkata kepada Rasulullah, "Wahai
Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa di satu bulan melebihi
puasamu di bulan Sya'ban." Rasulullah menjawab, "Ini adalah bulan yang
dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan
Ramadhan. Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb
semesta alam. Karena itu aku ingin saat amalku diangkat kepada Allah,
aku sedang berpuasa." (HR. An-Nasa'i. Al Albani berkata "hasan")
Demikian keutamaan bulan Sya’ban yang bersumber dari hadits shahih, minimal hasan. Adapun hadits riwayat Dailami yang menyebutkan bahwa Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulan Rasulullah dan Ramadhan adalah bulan umat Muhammad adalah hadits dhaif. Wallahu a’lam bish shawab.
Demikian keutamaan bulan Sya’ban yang bersumber dari hadits shahih, minimal hasan. Adapun hadits riwayat Dailami yang menyebutkan bahwa Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulan Rasulullah dan Ramadhan adalah bulan umat Muhammad adalah hadits dhaif. Wallahu a’lam bish shawab.
0 comments:
Post a Comment