Mekah Sebagai kota suci pertama bagi umat Islam di situlah berdiri sebuah tempat ibadah yang peletakan batu pertamanya oleh Nabi Ibrahim as dibantu putranya Ismail as. Ke situlah pada bulan Dzulhijah atau Idul Adha orang muslim se dunia melakukan ibadah haji. Menurut sejarah pendirian kota Mekah merupakan bagian dari sejarah hidup Nabi Ibrahim beserta putranya Nabi Ismail.as. Mekah zaman dahulu tidak seperti mekah zaman sekarang. Yang asalnya gurun tandus tidak bertuan sekarang jadi kota yang ramai hiruk pikuk tempat berkumpul jutaan orang dari segenap penjuru dunia termasuk jemaah haji Indonesia, itu semua kesejahteraan penduduk serta kemakmuran Mekah Berkah doa Nabi Ibrahim.
Berawal dari disimpannya Siti Hajar beserta puteranya Ismail yang masih balita disebuah lembah di tengah gurun pasir yang tidak bertuan. Dahulu mekah adalah hanya jalan darat untuk para pedagang yang melintas dari Negeri syam(Siria,Irak, Yordan) ke Yaman(negeri pantai selatan jazirah Arab serta sesekali di pakai penggembalaan kaum Nomaden gurun disebut juga suku Badwi. Disitulah Nabi Ibarahim as meletakkan Ismail beserta Istri tercintanya atas perintah Allah swt. Tatkala dilihat kesana kemari hanya lautan belaka maka Ibrahim as hanya bisa menitifkan Istri beserta putranya Kepada Allah swt semata. Dengan sebuah doa dalam surah Ibrahim ayat ke 37 .
“Ya tuhan kami sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunan ku di lembah yang tidak mempunyai tanam tanaman di dekat rumah engkau(Baitullaah) yang dihormati, ya tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan sholat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rizkilah mereka dari buah-buahan mudah-mudahan mereka bersyukur”.
Maka berdasarkan Berkah dari doa Ibrahim tersebut bisa kita lihat kemakmuran kota Mekah.
Maka bila kita bertafakur Mekah zaman sekarang sangat jauh bila di banding dengan zaman dahulu. Dengan rezeki yang dilimpahkan yang disimpan di perut bumi Arab berupa Minyak yang melimpah. Serta Mekah dijadikannya tujuan haji makan makanan apapun dari buah-buahan, sayuran semua melimpah ruah. Sungguh yang demikian itu sebagai bagian dari tanda-tanda dari kekuasaan Allah swt serta kemakmuran kota Mekah sekarang ini merupakan berkah dari sebuah doa Nabi yang dapat gelar warosatul ambiya(bapaknya para Nabi).
Perintah Allah kepada Ibrahim as untuk menyimpan putra dan Istrinya di tempat tersebut merupakan satu ujian keimanan dari beberapa ujian yang lain yang tidak kalah beratnya. Misalnya perintah berkurban untuk mengurbankan putera laki-lakinya yang kemudian digantikan dengan seekor ternak. Maka kita disunatkan untuk melaksanakan kurban yang termasuk sunat muakad. Yaitu kurban hewan ternak sebaik-baiknya bagi yang mampu sebagai bentuk ibadah untuk kepedulian sisial
Hikmah yang dapat kita ambil sebagai bahan renungan bagi kita manakala kita mendapat ujian yang dirasa berat sering kali mengeluh serta putus asa. Padahal tidak ada ujian yang diberikan bila umat manusia tidak sanggup menghadapinya.
Semakin kuat kualitas keimanan seseorang semakin kuat pula ujian yang dihadapi ini sama halnya kalau di ibaratkan siswa atau mahasiswa yang akan naik kelas atau naik tingkat akan selalu mendapat soal ujian yang tingkat kesukaran semakin lama semakin berat serta semakin berkualitas. Karena diharapkan hasil dari lulusan akan semakin baik dalam segi kualitas. Demikianlah semoga bermanfaat buat kita semua.. amiin.
Maka berdasarkan Berkah dari doa Ibrahim tersebut bisa kita lihat kemakmuran kota Mekah.
Maka bila kita bertafakur Mekah zaman sekarang sangat jauh bila di banding dengan zaman dahulu. Dengan rezeki yang dilimpahkan yang disimpan di perut bumi Arab berupa Minyak yang melimpah. Serta Mekah dijadikannya tujuan haji makan makanan apapun dari buah-buahan, sayuran semua melimpah ruah. Sungguh yang demikian itu sebagai bagian dari tanda-tanda dari kekuasaan Allah swt serta kemakmuran kota Mekah sekarang ini merupakan berkah dari sebuah doa Nabi yang dapat gelar warosatul ambiya(bapaknya para Nabi).
Perintah Allah kepada Ibrahim as untuk menyimpan putra dan Istrinya di tempat tersebut merupakan satu ujian keimanan dari beberapa ujian yang lain yang tidak kalah beratnya. Misalnya perintah berkurban untuk mengurbankan putera laki-lakinya yang kemudian digantikan dengan seekor ternak. Maka kita disunatkan untuk melaksanakan kurban yang termasuk sunat muakad. Yaitu kurban hewan ternak sebaik-baiknya bagi yang mampu sebagai bentuk ibadah untuk kepedulian sisial
Hikmah yang dapat kita ambil sebagai bahan renungan bagi kita manakala kita mendapat ujian yang dirasa berat sering kali mengeluh serta putus asa. Padahal tidak ada ujian yang diberikan bila umat manusia tidak sanggup menghadapinya.
Semakin kuat kualitas keimanan seseorang semakin kuat pula ujian yang dihadapi ini sama halnya kalau di ibaratkan siswa atau mahasiswa yang akan naik kelas atau naik tingkat akan selalu mendapat soal ujian yang tingkat kesukaran semakin lama semakin berat serta semakin berkualitas. Karena diharapkan hasil dari lulusan akan semakin baik dalam segi kualitas. Demikianlah semoga bermanfaat buat kita semua.. amiin.
0 comments:
Post a Comment