Sebenarnya Al qomah adalah sahabat nabi yang tekun dalam beribada dan
patuh terhadap ibunya, namun setelah ia menikah kepedulian terhadap
ibunya mulai pudar, ia lebih menyayangi istrinya dari pada ibunya..
Pada suatu ketika Al Qomah jatuh sakit, hari demi hari sakitnya
semakin parah, dan akhirnya ia dihadapkan dengan naza' skaratul maut.
Kemudian istrinya pun menemui Rasulullah SAW dan menceritakan keadaan
suaminya.
Rasulullah kemudian mengutus Ammar, Bilal dan Shuhaib untuk menemui
dan menuntun Al Qomah membaca syahadat, tapi apa yang terjadi, lidah Al-
qomah tidak mampu mengucapkan 2 kalimat syahadat tersebut.
Kemudian Rasulullah menanyakan pada istrinya "Apakah ia mempunyai 2
orang tua yang masih hidup" istrinya menjawab "Wahai rasulullah ia
membunyai seorang ibu yang berusia lanjut, Maka rasulullah pun memanggil
ibunya dan bertanya kepada ibunya "Wahai ummu Al Qomah berkatalah jujur
kepadaku, bagaimana keadaan Al Qomah??" ibu Al Qomah menjawab "ia
sering mengerjakan sholat, berpuasa dan bershadakah" Lalu Rasullullah
bertnya lagi "Bagaimana sikapmu kepadanya??. Ibu menjawab "Wahai
Rasulullah saya benci kepadanya". Rasulullah bertanya kembali "mengapa
kamu membecinya" ibu pun menjawab "Anakku lebih mementingkan istrinya
dan durhaka kepadaku"
Rasulullah kemudian memerintahkan bilal untuk mencari kayu bakar dan
membuat unggukan besar yang akan digunakan untuk membakar Al Qomah.
Melihat kejadian itu, Sontak kebencian ibu Al qomah pun luluh dan
hatinya terenyuh tidak rela jika anaknya dibakar, ia pun mau memaafkan
anaknya..
Seketika itu Al Qomah dapat mengucapkan 2 kalimat syahadat, dan
akhirnya ia pun meninggal dunia. Dan Rosulullah dan sahabat pun
memandikan, mensholati dan mengubur jenazahnya..
Semoga kita dapat mengambil hikmah dari kisah di atas dan jangan sampai kita durhaka kepada orang tua.
Dikutip dari kitab Irsyadul 'Ibad
Wassalam
0 comments:
Post a Comment