Rasulullah SAW bersabda "...Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama manusia..." [HR. Thabrani dalam Al-Ausath]
Manusia merupakan makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dalam kondisi yang sama derajatnya; apakah ia seorang Arab atau tidak. Baik ia berkulit putih, coklat, maupun hitam. Demikian juga suku bangsa tidak membuat seseorang bernilai berbeda di sisi Allah SWT. Lalu bagaimana seseorang bisa menjadi lebih baik dari orang lain? Islam adalah agama yang tidak sekedar mengatur hubungan manusia dengan Rabb-nya, tetapi juga mengatur hubungan dengan sesama manusia . Dua hal itu juga menjadi dasar dalam penentuan kualitas manusia di sisi Allah SWT. Maka, hadits di atas menjelaskan bahwa manusia terbaik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain.
Yang di maksud bermanfaat dalam hadits ini sangat luas. Manfaat yang dimaksud bukan sekedar manfaat materi, namun bisa berupa : pikiran, tenaga ,waktu, sikap/ perlakuan dan sebagainya.
Manusia merupakan makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dalam kondisi yang sama derajatnya; apakah ia seorang Arab atau tidak. Baik ia berkulit putih, coklat, maupun hitam. Demikian juga suku bangsa tidak membuat seseorang bernilai berbeda di sisi Allah SWT. Lalu bagaimana seseorang bisa menjadi lebih baik dari orang lain? Islam adalah agama yang tidak sekedar mengatur hubungan manusia dengan Rabb-nya, tetapi juga mengatur hubungan dengan sesama manusia . Dua hal itu juga menjadi dasar dalam penentuan kualitas manusia di sisi Allah SWT. Maka, hadits di atas menjelaskan bahwa manusia terbaik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain.
Yang di maksud bermanfaat dalam hadits ini sangat luas. Manfaat yang dimaksud bukan sekedar manfaat materi, namun bisa berupa : pikiran, tenaga ,waktu, sikap/ perlakuan dan sebagainya.
Termasuk memberi manfaat apabila kita bisa melakukan beberapa hal seperti:
1. Menggembirakan sesama muslim.
2. Menghilangkan kesusahan.
3. Melunaskan urusan utang-piutang mereka
1. Menggembirakan sesama muslim.
2. Menghilangkan kesusahan.
3. Melunaskan urusan utang-piutang mereka
4. Menolak bagi mereka kelaparan
Ada beberapa perbuatan yang di benci dalam Islam, namun jadi dianjurkan dalam situasi dimana kita berniat menggembirakan/ menyenangkan hati sesama muslim. Misalnya makan banyak, dalam Islam makan banyak dicela, tapi jika suatu ketika kita bertamu kerumah seorang muslim kemudian dia menjamu kita, maka disunatkan untuk makan banyak. Apabila hanya dengan demikian tuan rumah akan merasa senang dan tidak tersinggung. Asalkan bukan melakukan perbuatan yang haram, maka kita dianjurkan untuk lebih menyenangkan perasaan sesama muslim. Minimal kalau kita tidak bisa menyenangkan hati mereka, maka kita jangan sampai menyakiti hati mereka. Wallhu'alam
0 comments:
Post a Comment